FC Barcelona resmi menjadi juara La Liga musim 2022/2023, setelah pada pertandingan sebelumnya berhasil mengandaskan Espanyol dengan skor 4-2. Secara matematis, Blaugrana berhasil mengamankan posisi teratas dengan empat pertandingan tersisa pada musim ini. Barcelona saat ini telah mengemas 85 poin dari 34 pertandingan. Poin mereka tidak akan bisa terkejar oleh pesaing terdekat sekaligus rival abadi mereka, Real Madrid yang berada di posisi kedua dengan perolehan 71 poin.
Ini adalah trofi La Liga ke-27 yang berhasil diraih Blaugrana, dan menjadi yang pertama sejak terakhir kali pada musim 2018/2019. Keberhasilan El Barca juara ini tidak lepas dari tangan dingin sang juru taktik, Xavi Hernandez. Hal ini juga membuat Xavi masuk dalam jajaran legenda Barcelona yang berhasil memenangkan gelar Liga sebagai pemain dan pelatih tim.
Dan berikut adalah beberapa faktor yang membuat Barcelona berhasil meraih trofi La Liga pertama mereka sejak empat tahun terakhir.
1. Lini Pertahanan Yang Solid
Tidak ada tim yang kebobolan lebih sedikit dari FC Barcelona pada musim ini di lima Liga Top Eropa. Xavi yang baru saja menjabat sebagai pelatih kepala Blaugrana mendatangkan Marcos Alonso, Andreas Christensen dan Jules Kounde untuk memperkuat lini pertahanan tim. Pembelian Xavi terbukti berhasil, dimana para pemain itu berperan bagus saat dimainkan oleh sang pelatih.
Ronald Araujo juga menjelma menjadi sosok bek yang tangguh dan menjadi pemimpin pertahanan Barcelona menggantikan Gerard Pique yang pensiun pada pertengahan musim. Penjaga gawang Barcelona, Marc-Andre Ter Stegen juga tampil luar biasa pada musim ini. Setiap kali para bek dilewati, Marc-Andre ter Stegen sudah siap untuk melakukan penyelamatan luar biasa. Bahkan pada musim ini Ter Stegen berhasil mencatatkan 25 cleansheet dalam 34 pertandingan.
2. Produktifnya Robert Lewandowski
Robert Lewandowski tiba di Barcelona pada bursa transfer musim panas lalu. Lewy berjanji untuk menggantikan legenda hidup Barcelona, Lionel Messi yang harus pergi pada tahun 2021. Setelah sepeninggalan Messi, Blaugrana kesulitan di sisa musim 2021/22. Tidak ada pemain El Barca yang mampu mencetak lebih dari 15 gol saat itu.
Xavi kemudian mengambil langkah untuk merekrut Lewandowski. Hal tersebut terbukti tepat, Lewy saat ini telah mencetak 21 gol dari 30 pertandingan. Sang striker bersaing dengan striker Real Madrid, Karim Benzema untuk memperebutkan Trofi Pichichi. Gol dari striker Polandia itu sama pentingnya dengan clean sheet yang diciptakan Marc-Andre ter Stegen di musim ini.
3. Kedalaman Tim Yang Baik
Tidak terbantahkan jika Pedri dan Ousmane Dembele merupakan pemain penting dalam skuad asuhan Xavi musim ini. Namun pelatih 43 tahun itu sempat harus melihat kedua pemain bintangnya itu absen dalam beberapa pertandingan. Keduanya dipaksa menepi akibat cedera yang dialami.
Namun, para pemain rekrutan Xavi pada musim panas lalu seperti Franck Kessie dan Raphinha, berhasil menggantikan peran kedua pemin andalan Xavi tersebut. Mereka dapat diandalkan ketika tim sangat membutuhkan mereka untuk membantu Blaugrana meraih kemenangan penting. Alejandro Balde yang merupakan pemain jebolan akademi La Masia juga berhasil menggantikan sosok Jordi Alba yang selalu menjadi andalan Barcelona di beberapa musim terakhir.
4. Keajaiban Taktik Xavi Hernandez
Masalah cedera dan penurunan performa dari beberapa pemain depan Barcelona memaksa Xavi untuk melakukan eksperimen dengan formasinya. Xavi tidak meninggalkan formasi 4-3-3 andalannya. Tetapi dia memberikan sedikit perubahan pada susunan pemain dengan menurunkan empat gelandang.
Sedikit informasi, Xavi terkadang memasang Gavi atau Kessie sebagai pemain sayap dan bermain lebih dekat dengan Lewandowski di depan. Eksperimen yang dilakukan Xavi ternyata membuahkan hasil positif dan Barcelona menemukan solusi dari permasalahan yang dialami oleh timnya.
Posting Komentar